Pada postingan kali ini Dokter Android kembali memberikan postingan terbarunya yang pasti tidak kalah berkualitas dengan postingan postingan blog lainnya, yaitu mengenai kontrovers Apakah Root Android itu legal atau ternyata Ilegal? semua itu pasti pernah terpikirkan dalam benar kita bukan, maka dari itu mari kita ulas pada hari ini. Bagi sobat yang belum mengetahui apa itu root, mari baca
Mari Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Root
Root, sebuah kata yang sangat familiar dan paling sering disebutkan oleh para pengguna Android, fitur ini layaknya menjadi gerbang dari segala akses performa Android, namun fitur Root yang bisa kita temui ini mengundang tanya para penggunanya, apakah Root itu legal? atau Root itu ilegal?
Kontroversi ini dimulai semenjak tahun 2009, ada yang bilang legal ada juga yang bilang ilegal, menurut pakar dan sesepuhnya yaitu Lucky Sebastian yang berasal dari komunitas IT, kegiatan root merupakah kegiatan dan aktifitas yang sah sah saja.
Jadi menurut pakarnya, Root itu Legal, kenapa?
Kalau mungkin kita pernah tau Android merupakan perangkat yang open-source, artinya siapa saja dapat ikut dalam mengakses sistem dan memodifikasinya, keunggulan ini yang sampai membuat Android berkembang pesat dengan aplikasinya yang sangat banyak karena kemudahannya dalam mengakses fitur modifikasi. Bahkan si pakar IT ini pun juga mengatakan "Gak mungkin mereka sebodoh itu membuat celah untuk membuka akses dong? pasti emang udah sengaja biar cepet berkembang" kalo bahasa gaulnya sih gitu.
Apa bukti lainnya kalau Root itu legal?
Bukti lain yang bisa kita temui adalah banyaknya muncul aplikasi legal yang mengharuskan root di Playstore bahkan perusahaan besar yang membuatnya, seperti root explorer, Rom Manager, Super User dan Titanium Back Up
Lalu Bagaimana kedudukan Android yang sudah di Root?
Android yang sudah melakukan root artinya sudah memperbolehkan kita untuk masuk ke akses akses yang diproteksi, itu berarti kita harus dan diwajibkan untuk mengetahui resiko serta dampak dampak apa saja yang akan terjadi, sehingga banyak yang bilang garansi akan hilang, artinya jika terjadi kerusakan karena melakukan root lalu dibawa untuk meminta garansi maka garansi tersebut tidak akan diberikan, jadi Android yang sudah diroot sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna atau bahasa sunda nya "Do With Your Own Risk".
Akan tetapi Kalau Root itu legal kenapa root itu tidak mudah dilakukan (dibatasi)?
Pertanyaan ini mungkin akan muncul tatkala kita mengetahui bahwa root itu legal, kenapa kalau legal tidak ada fitur khusus untuk melakukan root? Salah satu penyebab kenapa hal ini bisa terjadi adalah karena demi menjaga garansi dari masing masing vendor, selain itu tujuan lainnya adalah untuk menjaga dan menghindari kesalahan kesalahan yang terjadi pada pengguna yang belum mengerti sepenuhnya tentang root lalu dia mengaktifkan fitur itu lalu ia menyalahkannya ke vendor. Maka dar itu fitur ini disembunyikan pada tampilan default Android